BISNIS BAKPIA

 BISNIS BAKPIA
PENDAHULUAN
Bakpia, makanan khas kota Yogyakarta yang sudah sangat kita kenal. Memiliki cita rasa tradisional maupun modern seiring dengan berkembangnya jaman. Bisnis yang menurut pandangan mayoritas wirausaha home idustri, tidak mendapat banyak tempat sebagai pilihan dalam menjalankan bisnisnya. Jika kita jeli melihat pangsa pasar yang tersedia, mengingat pesaing industri bakpia khususnya di Surabaya ini sangat minim. dari sinilah kita melihat peluang pasar yang bagus untuk memeperkenalkan bisnis bakpia yang dilakukan dengan konsep home industri ini. Sehingga kelak bisa bersaing dengan bisnis bakpia di tingkat nasional contohnya seperti bakpia pathok, yang sudah terlebih dahulu dikenal luas masyarakat.
Seperti halnya bakpia Telo, khas kota malang. Terbukti bahwa bakpia juga dapat  dengan mudah di inovasikan ke dalam bentuk dan rasa yang lain sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Melalui, saya harap para wirausaha dapat menjadikan bisnis bakpia dengan konsep home industri ini dapat menjadi alternatif pilihan untuk memulai bisnis baru, mengingat bahan baku dari pembuatan bakpia ini sangat mudah ditemui di pasaran.

MENGENAL BAKPIA
Sejarah Bakpia
Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung lalu dipanggang. Di beberapa daerah di Indonesia, makanan yang terasa legit jika dimakan ini dikenal dengan nama pia atau kue pia. Isi bakpia bisa menyesuaikan dengan keinginan konsumen di antaranya cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam. Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk), Yogyakarta.

Istilah bakpia sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian (Hanzi: 肉餅), yang secara harfiah berarti roti berisikan daging, yaitu kata “Bak” yang berarti daging (umumnya daging babi) dan “Pia” yang berarti kue. Karena masyarakat Jogja mayoritas beragama Islam, maka barulah isi bakpia yang semula daging babi diubah menjadi kacang hijau. Kemudian rasa-rasa dari bakpia dikembangkan menjadi cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam.
Di desa Pathok, dulunya penduduk tidak mengenal istilah “merek”, sehingga bakpia yang dijual hingga saat ini berlabel “nomor rumah produsen”. Kemudian barulah muncul beberapa merek-merek pathok seperti Djava dan lain-lain.
Dalam pembuatan bakpia ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan yakni persiapan proses (penyiapan bahan baku), pembuatan adonan, pembuatan kumbu/isi, pencetakan, pemanggangan, pendinginan dan pengemasan.
Pendinginan ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pengembunan saat produk dikemas yang dapat mengakibatkan penurunan daya simpan bakpia. Sebab, bila terjadi pengembunan dalam kemasan maka mengakibatkan tumbuhnya jamur.

ISI
CARA MEMBUAT BAKPIA 
Bahan Bakpia Kacang Hijau:
  • Terigu 50 kg
  • Gula halus 10 kg
  • Air 22 lt
  • Mentega 10 kg
  • Garam 1/3 kg
  • Terigu 25 kg
  • Minyak goreng 12 kg
  • Kuning telur untul olesan 8 kg
Bahan Isi Bakpia Kacang Hijau:
  • Kacang hijau kupas 15 kg
  • Gula halus 10 kg
  • Vanili 10 bks
  • Garam 1/4 kg
Cara Membuat Bakpia Kacang Hijau:
  1. Kukus kacang hijau hingga matang.
  2. Masukkan gula halus, garam dan vanili. Haluskan, bentuk bulat sebesar kelereng dan sisihkan.
  3. Campur 500 g terigu, gula halus, air, mentega, dan garam hingga membentuk adonan yang dapat dipulung.
  4. Pulung adonan sebesar bola bekel dan sisihkan.
  5. Campur 250 g terigu dan minyak goreng hingga rata.
  6. Gilas adonan yang telah dipulung. Tuang beberapa sendok campuran tepung dan minyak. Gulung, gilas hingga setebal 105 cm.
  7. Isi dengan kacang hijau dan bentuk bulat dengan lipatan bagian bawah.
  8. Atur dalam loyang, olesi bagian atas dengan kuning telur. Panggang dalam oven hingga matang.
  9. Angkat dan sajikan. (20 sajian)
PERLU DIINGAT
Cara membuat bakpia yang saya lapirkan adalah menggunakan takaran 1/100 untuk satu kali produksi

PERHITUNGAN MODAL PRODUKSI
Modal awal produksi pemilik menyetorkan 80.000.000 secara kas
MODAL BAHAN BAKU 
tepung terigu    : {7.500x50}                375.000
gula halus         : {10.000x20}              200.000
Mentega           : {5.000x10}                  50.000
Garam              : {2.500x2}                    5.000
Terigu              : {7.500x25}               187.500
Minyak goreng : {15.000x12}              180.000
Telur                : {17.000x8}                136.000
Kacang hijau    : {7.000x15}                105.000
Vanili               : {1.000x10}                 10.000  +
total bahan baku                          1.248.900/HARI (37.467.000/BULAN)

MODAL PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
bak plastic                {20.000x4}              80.000
roller                         {25.000x4}            100.000
meja                          {2x4 m @2)          200.000
nampan                     {32.000x4}            128.000
Pisau                         {15.000X5}             75.000
timbangan                  {540.000x2}        108.0000
wajan                        {150.000x5}          750.000
pengaduk                   {300.0000x1}     3.000.000
oven                         {2.000.000x3}      6.000.000
Loyang                      {10.000x8}              80.000
dandang                    {25.000x8}             200.000
drum perendaman      {50.000x3}             150.000
mesin penggiling         {3.500.000x2}     7.000.000 +
total modal pelalatan                       18.843.000/BULAN
dan perlengkapan


BEBAN
Tenaga produksi            {500.000x3}      1.500.000
Tenaga pendukung         {500.000x2}      1.000.000
Biaya makan karyawan  {40.000x26}      1.040.000
Transportasi                   {200.000x1bln}   200.000
Listrik, air, telp               {500.000x1bln}   500.000
Biaya lain lain                 {300.000x1bln}   300.000 +
total beban                                         4.540.000/BULAN

totak kerugian produksi                             500.000/bulan

Total modal : 
Bahan baku + peralatan & perlengkapan + beban = 
37.467.000 +18.843.000+4.540.000                          =
60.850.000 (total modal keseluruhan) 

HASIL PRODUKSI
TOTAL PRODUKSI DALAM 1 HARI
Hasil produksi setiap hari 

2.000 buah per hari 
penjualan per pack :
2.000:10 = 200bks (6.000/bln)
perkiraan penjualan
1 bks : Rp. 7.000
100psc x 5.000 = 500.000/hari (15.000.000/bulan)

Pelaporan keuangan 
Neraca 
Asset - Liabilitas = Equitas 

{kas (80.000.000-60.085.000) + peralatan (18.843.000)}-beban (4.540.000)
24.453.000

Perubahan modal
Modal awal                                   80.000.000

laba bersih                                    1.211.100 +
Modal akhir periode                    81.211.100            

Laporan laba rugi
penjualan                                                 15.000.000                                 

harga pokok penjualan :
persediaan awal                       -
pembelian bahan baku                       1.248.900
harga pokok tersedia                                 1.248.900
persediaan akhir                                        7.500.000 _
laba bruto                                                  6.251.100
beban kerugian produksi                                500.000
beban beban                                              4.540.000  

laba (rugi) sebelum pajak                            1.211.100

KESIMPULAN
Semua bisnis bisa menghasilkan keuntungan, apabila pengelolanya bisa membawa perusahaan pada perencanaan produksi dari mulai proses produksi, maupun perencanaan pengembangan produksi dengan baik dan terencana dan terstruktur. managemen pemasaran yang baik diperlukan pada produksi baru ini, terbukti bisnis bakpia ini dapat menjadi alternatif bagi anda wirausaha baru.


“TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI, SEMOGA BERMANFAAT”

0 Response to "BISNIS BAKPIA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel

loading...